PENGERTIAN ETIKA UTILITARIANISME
Utilitarianisme
adalah paham dalam filsafat moral yang menekankan manfaat atau kegunaan dalam
menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar, untuk
menentukan bahwa suatu perilaku baik jika bisa memberikan manfaat kepada
sebagian besar konsumen atau masyarakat. dalam konsep ini dikenal juga
“Deontologi” yang berasal dari kata Yunani “deon” yang berarti kewajiban.
Deontologi adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik
buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada
sesama manusia, sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada
diri sendiri.
Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. Jadi, kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.
Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. Jadi, kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.
Banyak analisis yang meyakini bahwa cara terbaik untuk
mengevaluasi kelayakan suatu keputusan bisnis adalah dengan mengandalkan pada
analisa biaya-keuntungan utilitarian. Tindakan bisnis yang secara sosial
bertanggung jawab adalah tindakan yang mampu memberikan keuntungan terbesar
atau biaya paling rendah bagi masyarakat.
Prinsip utilitarian mengatakan bahwa tindakan yang benar dalam suatu situasi adalah tindakan yang menghasilkan utilitas yang lebih besar dibandingkan kemungkinan tindakan lainnya, namun ini tidak berarti tindakan yang benar adalah tindakan menghasilkan utilitas paling besar bagi semua orang yang terpengaruh oleh tindakan tersebut (termasuk orang yang melakukan tindakan).
Prinsip utilitarian mengatakan bahwa tindakan yang benar dalam suatu situasi adalah tindakan yang menghasilkan utilitas yang lebih besar dibandingkan kemungkinan tindakan lainnya, namun ini tidak berarti tindakan yang benar adalah tindakan menghasilkan utilitas paling besar bagi semua orang yang terpengaruh oleh tindakan tersebut (termasuk orang yang melakukan tindakan).
Kriteriadan Prinsip Etika Utilitarianisme
Etika utilitarianisme berasal dari bahasa Latin, utilitas yang berarti kegunaan. Paham ini menilai baik atau tidaknya sesuatu ditinjau dari segi kegunaan yang didatangkannya.
Dikembangkan oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill pada abad ke 19 sebagai kritik atas dominasi hukum alam . Teori ini juga disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest happines theory) dan teori teleologis.
Konsep dasar teori ini adalah suatu perbuatan yang secara moral adalah benar, jika:
• Membuat hal yang terbaik untuk banyak orang
• Mampu memberi manfaat bagi setiap orang
• Mendapatkan manfaat terbaik dari manfaat-manfaat dari kemungkinan yang dipertimbangkan.
Nilai positif Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya. Rasionalnya adalah kepentingan orang banyak lebih berharga daripada kepentingan individual. secara universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba mensejahterakan masyarakat dunia, selain membuat diri mereka menjadi sejahtera. Berbisnis untuk kepentingan individu dan di saat yang bersamaan mensejahterakan masyarakat luas adalah pekerjaan profesional sangat mulia. Dalam teori sumber daya alam dikenal istilah Backwash Effect, yaitu di mana pemanfaatan sumber daya alam yang terus menerus akan semakin merusak kualitas sumber daya alam itu sendiri, sehingga diperlukan adanya upaya pelastarian alam supaya sumber daya alam yang terkuras tidak habis ditelan zaman.
Etika utilitarianisme berasal dari bahasa Latin, utilitas yang berarti kegunaan. Paham ini menilai baik atau tidaknya sesuatu ditinjau dari segi kegunaan yang didatangkannya.
Dikembangkan oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill pada abad ke 19 sebagai kritik atas dominasi hukum alam . Teori ini juga disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest happines theory) dan teori teleologis.
Konsep dasar teori ini adalah suatu perbuatan yang secara moral adalah benar, jika:
• Membuat hal yang terbaik untuk banyak orang
• Mampu memberi manfaat bagi setiap orang
• Mendapatkan manfaat terbaik dari manfaat-manfaat dari kemungkinan yang dipertimbangkan.
Nilai positif Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya. Rasionalnya adalah kepentingan orang banyak lebih berharga daripada kepentingan individual. secara universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba mensejahterakan masyarakat dunia, selain membuat diri mereka menjadi sejahtera. Berbisnis untuk kepentingan individu dan di saat yang bersamaan mensejahterakan masyarakat luas adalah pekerjaan profesional sangat mulia. Dalam teori sumber daya alam dikenal istilah Backwash Effect, yaitu di mana pemanfaatan sumber daya alam yang terus menerus akan semakin merusak kualitas sumber daya alam itu sendiri, sehingga diperlukan adanya upaya pelastarian alam supaya sumber daya alam yang terkuras tidak habis ditelan zaman.
Di dalam
analisa pengeluaran dan keuntungan perusahaan memusatkan bisnisnya untuk
memperoleh keuntungan daripada kerugian. Proses bisnis diupayakan untuk selalu
memperoleh profit daripada kerugian. Keuntungan dan kerugian tidak hanya
mengenai finansial, tapi juga aspek-aspek moral seperti halnya mempertimbangkan
hak dan kepentingan konsumen dalam bisnis. Dalam dunia bisnis dikenal corporate
social responsibility, atau tanggung jawab sosial perusahaan. Suatu pemikiran
ini sejalan dengan konsep Utilitarianisme, karena setiap perusahaan mempunyai
tanggaung jawab dalam mengembangkan dan menaikan taraf hidup masyarakat secara
umum, karena bagaimanapun juga setiap perusahaan yang berjalan pasti menggunakan
banyak sumber daya manusia dan alam, dan menghabiskan daya guna sumber daya
tersebut.
Kesulitan dalam penerapan Utilitarianisme yang
mengutamakan kepentingan masyarakat luas merupakan sebuah konsep bernilai
tinggi, sehingga dalam praktek bisnis sesungguhnya dapat menimbulkan kesulitan
bagi pelaku bisnis. misalnya dalam segi finansial perusahaan dalam menerapkan
konsep Utilitarianisme tidak terlalu banyak mendapat segi manfaat dalam segi
keuangan, manfaat paling besar adalah di dalam kelancaran menjalankan bisnis,
karena sudah mendapat ‘izin’ dari masyrakat sekitar, dan mendapat citra positif
di masyarakat umum. Namun dari segi finansial, Utilitarianisme membantu (bukan
menambah) peningkatan pendapat perusahaan.
Utilitarianisme sebagai Proses
dan sebagai Standar Penilaian
a) Etika utilitarianisme dipakai
sebagai proses untuk mengambil sebuah keputusan, kebijaksanaan, ataupun untuk
bertindak. Dengan kata lain, etika utilitarianisme dipakai sebagai prosedur
untuk mengambil keputusan. Ia menjadi sebuah metode untuk bisa mengambil
keputusan yang tepat tentang tindakan atau kebijaksanaan yang akan dilakukan.
b) Etika utilitarianisme juga dipakai
sebagai standar penilaian bai tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.
Dalam hal ini, ketiga criteria di atas lalu benar-benar dipakai sebagai
criteria untuk menilai apakah suatu tindakan atau kebijaksanaan yang telah
dilakukan memang baik atau tidak. Yang paling pokok adalah menilai tindakan
atau kebijaksanaan yang telah terjadi berdasarkan akibat atau konsekuensinya
yaitu sejauh mana ia mendatangkan hasil terbaik bagi banyak orang.
Analisis Keuntungan dan Kerugian
Pertama, keuntungan dan kerugian (cost and benefits) yang dianalisis jangan semata-mata
dipusatkan pada keuntungan dan kerugian bagi perusahaan, kendati benar
bahwa ini sasaran akhir. Yang juga perlu mendapat perhatian adalah keuntungan
dan kerugian bagi banyak pihak lain yang terkait dan berkepentingan, baik
kelompok primer maupun sekunder. Jadi, dalam analisis ini perlu juga
diperhatikan bagaimana daan sejauh mana suatu kebijaksanaan dan kegiatan bisnis
suatu perusahaan membawa akibat yang menguntungkan dan merugikan bagi
kreditor, konsumen, pemosok, penyalur, karyawan, masyarakat luas, dan seterusnya.
Ini berarti etika utilitarianisme sangat sejalan dengan apa yang telah kita
bahas sebagai pendekatan stakeholder.
Kedua, seringkali terjadi bahwa analisis
keuntungan dan kerugian ditempatkan dalam kerangka uang (satuan yang sangat
mudah dikalkulasi). Yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah bahwa
keuntungan dan kerugian disini tidak hanya menyangkut aspek financial,
melainkan juga aspek-aspek moral; hak dan kepentingan konsimen, hak karyawan,
kepuasan konsumen, dsb. Jadi, dalam kerangka klasik etika utilitarianisme,
manfaat harus ditafsirkan secara luas dalam kerangka kesejahteraan,
kebahagiaan, keamanan sebanyak mungkin pihhak terkait yang berkepentingan.
Ketiga¸bagi bisnis yang baik, hal yang juga
mendapat perhatian dalam analisis keuntungan dan kerugian adalah keuntungan dan
kerugian dalam jangka panjang. Ini penting karena bias saja dalam jangka pendek
sebuah kebijaksanaan dan tindakan bisnis tertentu sangat menguntungkan, tapi
ternyata dalam jangka panjang merugikan atau paling kurang tidak memungkinkan
perusahaan itu bertahan lama. Karena itu,benefits yang menjadi sasaran utama semua
perusahaan adalah long term net benefits.
Sehubungan
dengan ketiga hal tersebut, langkah konkret yang perlu dilakukan dalam membuat
sebuah kebijaksanaan bisnis adalah mengumpulkan dan mempertimbangkan
alternative kebijaksanaan bisnis sebanyak-banyaknya. Semua alternative
kebijaksanaan dan kegiatan itu terutama dipertimbangkan dan dinilai dalam
kaitan dengan manfaat bagi kelompok-kelompok terkait yang berkepentingan atau
paling kurang, alternatif yang tidak merugikan kepentingan semua kelompok
terkait yang berkepentingan. Kedua, semua alternative pilihan itu perlu dinilai
berdasarkan keuntungan yang akan dihasilkannya dalam kerangka luas menyangkut
aspek-aspek moral. Ketiga, neraca keuntungan dibandingkan dengan kerugian,
dalam aspek itu, perlu dipertimbagkan dalam kerangka jangka panjang. Kalau ini
bias dilakukan, pada akhirnya ada kemungkinan besar sekali bahwa kebijaksanaan
atau kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan tidak hanya menguntungkan secara
financial, melainkan juga baik dan etis.
Perusahaan yang
Menerapkan Etika Utilitarianisme
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) adalah sebuah BUMN yang
mengurusi semua aspek kelistrikan yang
ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Nur Pamudji, menggantikan Dahlan Iskan
dirut sebelumnya yg di lantik menjadi menteri BUMN
Ketenagalistrikan
di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan
pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik
untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas
usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas.
Wewenang dan
tanggung jawab Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (CSR) PT PLN (Persero), mencakup di antaranya:
·
Menyusun dan
melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan perusahaan sebagai
bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dan CSR dengan lingkup kegiatan
Community relation, Community Services, Community Empowering dan Pelestarian
alam.
·
Menyusun dan
melaksanakan program kepedulian sosial perusahaan.
·
Menyusun dan
melaksanakan program kemitraan sosial dan bina UKM dan peningkatan citra
perusahaan.
·
Memastikan
tersedianya dan terlaksananya program pelestarian alam termasuk penghijauan dan
upaya pengembangan citra perusahaan sesuai dengan prinsip Good Corporate
Governance.
PELAKSANAAN PROGRAM
1. PROGRAM TANGGUNG
JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
a) Community
Relation
Kegiatan ini
menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada
para pihak yang terkait. Beberapa kegiatan yang dilakukan PLN antara
lain: melaksanakan sosialisasi instalasi listrik, contohnya melalui
penerangan kepada pelajar SMA di Jawa Barat tentang SUTT/SUTET, dan
melaksanakan sosialisasi bahaya layang-layang di daerah Sumenep, Pulau Madura,
Jawa Timur
b) Community
Services
Program bantuan
dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum.
Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2011, antara lain memberikan :
·
Bantuan bencana
alam.
·
Bantuan peningkatan
kesehatan di sekitar instalasi PLN, antara lain di Kelurahan Asemrowo, Surabaya
yang berada di sekitar SUTT 150kV Sawahan-Waru.
·
Bantuan sarana umum
pemasangan turap untuk warga pedesaan di Kecamatan Rumpin – Kabupaten Bogor,
Jawa Barat serta bantuan pengaspalan jalan umum di Bogor – Buleleng, Bali.
·
Bantuan perbaikan
sarana ibadah.
·
Operasi Katarak
gratis di Aceh, Pekanbaru, Jawa Barat, dan kota lainnya di Indoenesia
·
Bantuan Sarana air
bersih,
c) Community
Empowering
Kegiatan ini
terdiri dari program-program yang memberikan akses yang lebih luas kepada
masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang dilakukan
antara lain:
·
Bantuan produksi
dan pengembangan pakan ikan alternatif di sekitar SUTET, bekerja sama dengan
Fakultas Pertanian UGM.
·
Bantuan alat
pertanian kepada kelompok tani Ngaran Jaya Kabupaten Kulonprogo, Jawa Tengah.
·
Bantuan
pengembangan budi daya pertanian pepaya organik untuk komunitas di sekitar
Gunung Merapi Yogyakarta yang bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UGM.
·
Bantuan
pengembangan pola tanam padi SRI produktivitas tinggi
·
Bantuan pelatihan
pengembangan budi daya tanaman organik di sekitar instalasi PLN
·
Pemberdayaan
anggota PKK Asemrowo, Surabaya.
·
Program budi daya
jamur tiram masyarakat Desa Umbul Metro, Lampung.
·
Bantuan Pelatihan
budidaya rumput lain di Kalimantan Timur
·
Bantuan Pelatihan
kelompok tani tambak ikan tawar Danau Sentani, Papua
·
Pelatihan manajemen
UKM dan Kiat-kiat pengembangan UKM di Papua
·
Pelatihan manajemen
pemasaran dan keuangan bagi pengrajin souvenir khas Papua
·
Penyuluhan
pertanian untuk petani di Genyem, Papua
·
Pemberian bibit
coklat masyrakat dibawah ROW P3B Sumatera
2. PROGRAM DESA MANDIRI
ENERGI di antaranya:
Pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)v
PLTMH di bangun di
areal yang relatif terpencil, sulit diakses oleh jaringan listrik secara
ekonomis, namun memiliki potensi sumber air yang potensial dan luas hutan yang
memadai untuk menjamin pasokan air. Untuk memberi manfaat penerangan sekaligus
mendorong masyarakat setempat memelihara kelestarian lingkungan, PLN membantu
pembangunan PLTMH bekerja sama dengan perguruan tinggi. Salah satu unit PLTMH
hasil kerja sama ini dibangun di Desa Pesawaran Indah, Lampung.
Beberapa unit PLTMH
kerja sama PLN dengan Universitas Gadjah Mada, juga dibangun di beberapa lokasi
lain, yakni:
·
Dusun Lebak Picung,
menerangi 52 KK, 1 sekolah dasar dan 1 musholla.
·
Desa Adat Susuan
Karang Asem, Provinsi Bali dengan kapasitas 25 KW
·
Dusun Kampung
Sawah, kapasitas 6 KW, menerangi 40 KK
·
Dusun Bojong
Cisono, kapasitas 6KW, menerangi 70 KK
·
Dusun Cibadak,
kapasitas 6KW, menerangi 266 KK
·
Dusun Cisuren,
kapasitas 12KW, menerangi 120 KK
·
Dusun Ciawi, kapasitas
6KW, menerangi 180 KK
·
Dusun Luewi Gajah,
kapasitas 6KW, menerangi 70 KK
·
Dusun Parakan
Darai, kapasitas 10 KW, menerangi 54 KK
·
PLTMH di Sungai
Code, Yogyakarta
v Pembangkit
listrik biogas
Pembangit biogas
didirikan di daerah dengan kegiatan peternakan yang dominan. Pembangkit ini
memanfaatkan kotoran ternak, biasanya sapi, sebagai bahan utama. Proses
pembangkitan listrik dilakukan dengan memanfaatkan gas metan dari proses
fermentasi kotoran ternak. Gas metan yang dihasilkan dapat digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik atau dapat digunakan untuk memasak. Sisa
fermentasi dpat digunanakan sebagai pupuk. PLN telah mendukung pengembangan
komunitas berbasis optimalisasi biogas dan potensi lokal di Desa Bojong Sleman
yang mandiri, bekerja sama dengan Fakultas Teknik UGM.
v Pendidikan
dan penyuluhan
Selain kegiatan
pembangunan prasarana yang berkaitan dengan energi, dalam Program CSR Desa
Mandiri Energi PLN juga menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan
penyuluhan yang bertujuan memberi pengertian mengenai pengaruh listrik,
jaringan transmisi dan distribusi listrik terhadap lingkungan dan kesehatan
masyarakat selain pelaksanaan program bantuan untuk meningkatkan kemandirian
masyarakat.
v Pelestarian
alam, termasuk penghijauan
Penanaman dan
kegiatan pemeliharaan pohon yang selama ini telah rutin dilakukan untuk
membantu lingkungan dalam pemulihan dampak aktivitas manusia. Pada tahun 2010
sampai dengan 2011 PLN telah menanam pohon sebanyak 126.705 pohon.
3. PROGRAM
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Program Kemitraan (PK)v
Program Kemitraan
merupakan program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh
dan mandiri melalui pemanfaatan dana yang berasal dari bagian laba BUMN.
Pelaksanaan PK
umumnya dilakukan melalui pembinaan secara struktural oleh Perseroan langsung
pada Mitra Binaan melalui Kantor Wilayah/Distribusi, Cabang, Unit Pelayanan,
Area Pelayanan (kecuali yang berlokasi sama dengan Kantor Wilayah/Distribusi).
Pelaksanaan PK pada dasarnya dilakukan melalui beberapa tahap, sebagai berikut:
·
Melakukan survei
penelitian lapangan atas permohonan bantuan dari calon Mitra Binaan. Evaluasi
kelayakan dilakukan sesuai kaidah usaha yang layak dan sehat, serta
dikoordinasikan dengan instansi terkait;
·
Melakukan pembinaan
kemitraan berupa pendidikan dan pelatihan, pemasaran, bantuan modal kerja,
memproses jaminan kredit, pemantauan dan evaluasi pada Mitra Binaan, pencatatan
dan pembukuan transaksi yang terkait;
·
Membuat laporan
secara periodik (triwulan dan tahunan).
v Program
Bina Lingkungan
Program bina
lingkungan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan bantuan pendidikan bagi
masayarakat sekitar lokasi transmisi dan distribusi yang tidak mampu, namun
memiliki kecerdasan dan kemauan besar untuk melanjutkan pendidikan. Selain itu,
dilakukan melalui kegiatan pelestarian alam berupa partisipasi program
penghijauan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal bekerja sama dengan
Pemerintah dan realisasi penghijauan sekitar instalasi PLN.
Kegiatan lain yang
dilakukan dalam rangka Bina Lingkungan adalah kegiatan bantuan bencana alam
(BUMN Peduli) yang terjadi di Merapi, Mentawai, Gunung Sinabung, banjir bandang
Wasior dan kegiatan sosial lainnya.
KISAH MITRA BINAAN
JAT’S CRAFT – KOTA
GEDE YOGYAKARTA(PENGRAJIN TEMBAGA)
Salah satu mitra
binaan PT PLN (Persero) yang merasa mendapat manfaat dari Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang PKBL itu adalah Bapak Ojat Sudrajat
Pemilik JAT’S CRAFT di Kota Gede, Yogyakarta. Bapak tiga anak yang bermigrasi
di saat masa kanak-kanaknya ke Yogyakarta dari Sumedang Jawa Barat mengikuti
orang tuanya yang berdarah wiraswasta. Di kota pengrajin tembaga itu,
dimulailah usaha kecil Pak Ojat di tahun 2001. Namun, badai krisis moneter
97-98 berimbas pada usaha kecilnya. Pak Ojat pun membuat banyak proposal ke
hampir seluruh instansi. Tak putus asa hingga di tahun 2000, PKBL PT PLN
(Persero) mencairkan bantuannya sebesar kurang lebih Rp 4 jutaan dan semenjak
itu, ia menjadi mitra binaan PT PLN (Persero).
Dua tahun setelah
menjadi mitra PT PLN (Persero), Jat’s Craft—sudah mengikuti pameran di
Surabaya. Tahun 2003 mengajukan proposal lagi ke PKBL PT PLN (Persero)
setelah pinjaman yang pertama sukses ia tunaikan, PKBL PT PLN (Persero) karena
kepercayaannya memberikan dana Rp 14 juta. tahun 2004 ada pameran ke Singapore.
Gempa bumi Jogjakarta tahun 2006 membuat kegiatan usahanya berhenti. Mulai dari
rumah, workshop dan mesin hancur total. tetapi, PT PLN (Persero) memberi
kelonggaran Satu tahun tidak mengangsur. Tidak hanya kelonggaran angsuran, PT
PLN (Persero) mengajak mitra kerja yang ulet ini untuk pameran ke Berlin.
memberi kesempatan pameran di tingkat internasional untuk menjual
karya-karyanya. “Saya beruntung, sudah lama menjadi mitra PT PLN (Persero),
karena UKM-UKM baru lainnya kalau ingin mendapatkan bantuan, harus ada
jaminannya.
Mungkin untuk
penghindaran kredit macet di masa depan.”Pak Ojat juga mengutarakan bahwa
semestinya ada tingkatan kepercayaan yang lebih tinggi ketika mitra binaan
telah terjalin lebih dari sepuluh tahun. Ini adalah pengalaman Pak Ojat ketika
pameran oleh PT PLN (Persero) di Berlin. Seorang pembeli memesan kerajinannya
hingga 1,3 M rupiah. Tapi, pemesan tersebut hanya mau memberi uang muka 30%
saja, Pak Ojat kelimpungan darimana ia peroleh 20% untuk modal awalnya. “Saya
minta saran dari PT PLN (Persero) saat itu, bahkan saya menawarkan bagi hasil
dengan PT PLN (Persero). Tapi karena belum ada programnya, PLN PT PLN (Persero)
tidak bisa mencairkan dana untuk saya. Ya sudah, saya lepas pesanan itu karena memang
saya tidak punya modal cukup.” Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya putus asa.
Justru memacu Pak Ojat semakin kreatif dan ulet lagi.
SURYA UTAMA MANDIRI
(IBU HARYANTI) (PENGRAJIN TEMPURUNG)
Awalnya, sambil
bekerja sebagai guru TK honorer, Haryanti membuat kreasi dari tempurung kelapa
yang sederhana. Hingga suatu hari, seorang datang padanya untuk membuat kreasi
baru, tas dari batok. “Wah, pertama sih takut gagal, tapi ada hasrat untuk
membuat kreasi yang lain.” kata perempuan kelahiran tanggal 23 Desember ini.
Setelah mencoba dan berhasil ditambah pelanggannya puas, membuat semangat untuk
berkreasi bentuk baru. ”Kalau barangnya itu-itu saja, pelanggan bisa bosan.
Kita juga bisa kalah dengan mereka yang memiliki usaha serupa.” kata mantan
guru honorer ini. Usaha yang dirintis tahun 2002 ini, awalnya membuat sendiri
produk-produknya.
Namun, itu
dilakukannya sebelum pesanan melimpah seperti sekarang. Mulai dari mengambil
limbah tempurung, membentuknya menjadi karya seni hingga pemasaran, ia lakoni
dengan bantuan sang suami. Kini, ketika usahanya telah mekar, ia tak sanggup
lagi bekerja sendiri sehingga mempekerjakan orang lain. Sebanyak 10 karyawan
sekarang membantunya memproduksi aneka kerajinan tempurung kelapa ini. ”Saya
dan suami tinggal membagi-bagi tugas. Saya memegang pemasaran, sedangkan suami
bagian produksi barang-barang,” tambah ibu tiga anak ini. Untuk memasarkan
produknya, ajang pameran menjadi andalan. Apalagi setelah mendapat suntikan
dana PKBL dari PT PLN (Persero), ajang pameran yang menjadi salah satu
keberhasilannya. “Program PKBL-nya PT PLN (Persero) itu bagusnya tidak hanya
kasih uang saja, tapi PLN benar-benar memberdayakan kami, salah satunya ajang
pameran,” tuturnya gembira. Lulusan sekolah perguruan ini mengaku diajak teman
untuk membuat proposal kepada PKBL PT PLN (Persero) tahun 2008 dengan dana Rp
20 juta. “Ini pertama kali, dan sebulan kemudian, saya dapat telepon kalau
proposal saya disetujui dan dana segera cair.”
Pameran terbukti
ampuh untuk memperkenalkan produk ini pada kalangan yang lebih luas. Buktinya,
pesanan datang dari mana-mana seperti Jakarta, Bali, bahkan dari negeri yang
jauh, Jamaica, Kanada dan Malaysia. Haryanti sangat terbantukan sebagai salah
satu mitra binaan PT PLN (Persero). “UKM itu kan yang paling penting adalah
pameran dan pemasaran. PKBL PT PLN (Persero) membuat saya nyaman dengan program
ini.” Tidak hanya sekedar memberi bantuan berupa materi dan pemasaran, Haryanti
tertolong sekali dengan para pejabat PKBL PLN yang menurutnya dapat memberi
tenggang rasa apabila dia tidak bisa mengangsur. Meski relatif jarang, namun
pernah ia mengalami kesulitan keuangan, hingga menunggak 1 bulan. PT PLN
(Persero) tidak memberikan beban bunga kepada tagihannya yang telat. “Berbeda
dong dengan Bank, telat sedikit pasti kami ketar ketir karena ada beban bunga
dan biaya keterlambatan. Alhamdulillah, PT PLN (Persero) begitu percaya pada
saya, toh karena waktu itu saya memang kurang. Ini hampir lunas doakan lancar
dan PT PLN (Persero) tetap percaya kepada saya sebagai binaan mereka.”
BERBAGI TERANG
UNTUK SEMUA
Siapa yang tidak
mengenal PT PLN (Persero) ? Perusahaan Listrik Negara yang merupakan salah satu
BUMN terbesar milik negeri ini. Keberadaan PT PLN (Persero) merupakan hal yang
sangat penting dan mendasar bagi masyarakat. Tanpa penerangan, buku ini tidak
akan berada di tangan Anda. Di era 80-an, ada program namanya Listrik Masuk
Desa. Program ini adalah pencapaian PT PLN (Persero) untuk menerangi negeri ini
hingga ke pelosok nusantara.
Kini, seluruh
nusantara terang benderang. PT PLN (Persero) telah berhasil menerangi pelosok
daerah. Masyarakat tentunya sangat terbantu oleh PT PLN (Persero) karena
listrik telah sampai ke rumah mereka. Melihat bahwa listrik merupakan kebutuhan
dasar masyarakat, maka sangat penting bagi PT PLN (Persero) dan masyarakat
untuk bergandengan tangan agar kedua belah pihak saling menguntungkan.
Pelanggan mendapat pelayanan terbaik dari PT PLN (Persero), sementara PT PLN
(Persero) mendapat bantuan dari masyarakat karena ikut menjaga dan memelihara
hingga merasa memiliki instalasi PT PLN (Persero).
Tidak hanya
hubungan sebagai pelanggan, tapi PT PLN (Persero) pun berkontribusi secara
sosial bagi masyarakat. Lewat program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR), PT PLN (Persero) turut berperan serta
membantu pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hadirnya CSR PT
PLN (Persero) tentu dapat memberikan citra positif bagi PT PLN (Persero).
Lewat buku ini, mari
kita terus bergandengan tangan. Berkomunikasi dua arah demi pencitraan
perusahaan yang baik dalam menerapkan Good Corporate Governance. Buku ini hadir
untuk Anda sebagai tanda santun bagi kami kepada mitra binaan kami yang setia
dan telah sukses dengan usahanya dan membawa harum PT PLN (Persero).
Kisah Sukses mitra binaan dan program BL
BAYAR LISTRIK (cukup) DENGAN SAMPAH
BAYAR LISTRIK (cukup) DENGAN SAMPAH
Proses pembayaran
rekening listrik warga sekitar bank sampah, selama ini dilakukan di loket PPOB
diluar wilayahnya. Hal ini kemudian memunculkan biaya tambahan bagi warga,
seperti biaya transportasi dan parkir, disamping juga terdapat biaya
administrasi yang akan dipungut oleh pemilik loket.
Potensi ini,
kemudian dilihat oleh Tim CSR-Bina Lingkungan PLN sebagai sebuah peluang yang
layak dikemas dalam sebuah desain program aksi CSR-Bina Lingkungan 2012. Pada
tahun 2011 melalui program kampung binaan CSR-Bina Lingkungan PLN telah
berhasil melakukan pelatihan dan mendorong berdirinya 125 titik bank sampah
binaan di Surabaya dan 280 titik bank sampah di Malang.
Untuk menjaga
keberlanjutan program dan mendukung perkembangan bank sampah maka pada tahun
2012, CSR-Bina Lingkungan PLN meluncurkan akasi Program Wirausaha Bersinar “
PPOB – Bayar listrik dengan sampah ” dan “ Bank Sampah Induk “. Selain sebagai
bentuk keberlanjutan program tahun sebelumnya, aksi program ini juga sebagai
bentuk komitmen PLN untuk terus mengembangkan bank sampah dan mencari terobosan
agar memberi manfaat bersama antara masyarakat dan perusahaan.
Aksi Program “
bayar listrik dengan sampah ” dapat membantu pelanggan serta memudahkan
masyarakat untuk membayar listrik. Aksi ini bertujuan memberdayakan masyarakat
untuk meningkatkan pendapatan warga dan organisasi atau komunitas
diperkampungan, meningkatkan kebersihan lingkungan serta menjaga kelestarian
alam.
Dengan dibukanya
loket bayar listrik di bank sampah, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan
bank sampah yang diperoleh dari biaya administrasi rekening listrik yang
dipungut dari setiap pembayar. Keuntungan ini hasilnya akan kembali dinikmati
masyarakat setempat untuk mengembangkan usaha bank sampah. Selain itu pelanggan
akan bisa menghemat pengeluaran lainnya baik transportasi maupun parkir dan
juga waktu yang lebih cepat karena lebih dekat.
Acara penyerahan
secara simbolis bantuan CSR Bina Lingkungan PLN ke Bank Sampah telah dilakukan
pada , Jumat 2 November 2012, disaksikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup
Prof. DR. Balthasar Kambuaya. Dengan aksi program Wirausaha Bersinar diharapkan
masyarakat akan memperoleh beberapa manfaat lainnya, pertama diperoleh kawasan
atau lingkungan hidup yang bersih, kedua adalah adanya kemudahan dan kedekatan
akses masyarakat dalam pembayaran rekening listrik dan yang ketiga adalah
peningkatan pendapatan/kas organisasi RT/RW/Komunitas yang diperoleh dari jasa
administrasi pencetakan rekening listrik. Peningkatan pendapatan komunitas Bank
sampah RT-RW diharapkan akan mampu mendukung turunnya jumlah sambungan ilegal
dan tunggakan, Sebagai contoh kasus di Kawasan Margorejo dan Gading Surabaya,
sikap warga berubah terhadap sambungan PJU liar di kampung kampung, dengan
adanya sumber pendapatan tambahan maka warga mampu berubah sikap dari sambungan
PJU kampung yang sebelumnya ilegal ke sambungan resmi PLN, kas yang terkumpul
dari bank sampah menjadi sumber dana untuk membayar sambungan listrik yang
dipakai sebagai pendukung fasilitas umum.
Edukasi lainnya
yang ingin disampaikan adalah, bahwa sampah yang selama ini diabaikan, jika dikelola
ternyata masih memiliki nilai. Tabungan sampah yang selama ini mulai dikelola
oleh bank sampah binaan PLN, akan bisa dikompensasi/auto debet dari buku
tabungan sampah untuk pembayaran tagihan listriknya. Proses auto debet ini bisa
langsung dilakukan di 20 bank sampah unit RT-RW yang sudah diberikan bantuan
perlengkapan Payment Point online Bank (PPOB) dan bantuan permodalan.
Selain program “
bayar listrik dengan sampah ”, CSR-Bina Lingkungan PT PLN (Persero) juga
mendorong kemampuan produksi dan peningkatan nilai jual produk bank sampah
induk. Bank sampah induk adalah bank sampah yang bertugas untuk membina
bank-bank sampah unit di RT-RW. Selain membina, bank sampah induk juga sebagai
penerima atau pengambilan setoran sampah yang terkumpul di bank sampah
unit-unit.Untuk bisa melakukan peran-peran tersebut bank sampah induk perlu
terus ditingkatkan kemampuannya, baik secara teknis maupun permodalan.
Peningkatan usaha
bank sampah induk dilakukan melalui pengelolaan manajemen pergudangan,
pengadaan mesin pencacahan sampah, melalui penambahan mesin-mesin produksi, dan
penyediaan alat transportasi, langkah ini akan mempercepat perputaran dan
proses pengambilan serta penyetoran sampah ke penerima akhir.
Saat ini Bank
Sampah Malang ( BSM) sebagai salah satu bank sampah induk, telah mampu mengolah
sampah menjadi berbagai produk daur ulang dan bahan cacahan plastik. Produk
produk ini mampu meningkatkan nilai jual dan keuntungan bank sampah secara
signifikan.
Di Surabaya peran bank sampah induk sudah dilakukan oleh Bank Sampah Bina Mandiri yang saat ini sudah memiliki 125 bank sampah binaan.
Di Surabaya peran bank sampah induk sudah dilakukan oleh Bank Sampah Bina Mandiri yang saat ini sudah memiliki 125 bank sampah binaan.
Dua bank sampah
tersebut merupakan Bank Sampah terbesar di Indonesia, dimana masing-masing
sudah memiliki ratusan sub bank sampah binaan dikota Malang dan Surabaya. Dalam
Rapat Kerja Nasional Bank Sampah di Malang, Menteri lingkungan Hidup sangat
bangga terhadap peran dua bank sampah Binaan Unggulan CSR Bina Lingkungan PLN .
Masing-masing telah mampu melakukan berbagai terobosan usaha dan bekerjasama
dengan CSR PLN untuk terus mengembangkan bank sampah di berbagai wilayah.
Bank Sampah Bintang
Mangrove
Bank sampah yang beroperasi di Kampung Gunung Anyar Tambak – Surabaya, awal mula berdirinya diilhami oleh kondisi tanaman mangrove yang setiap tahun ditanam oleh PLN sering mati, akibat banyaknya lilitan sampah sehingga tanaman mudah terbawa arus. Selama ini proses pembersihan sungai dilakukan melaui kerja bakti, dengan membayar warga setempat, atau pembersihan oleh dinas terkait. Namun proses kegiatan ini tidak mungkin dilakukan melalui pengerahan warga dengan membayar fee tertentu secara terus menerus.
Bank sampah yang beroperasi di Kampung Gunung Anyar Tambak – Surabaya, awal mula berdirinya diilhami oleh kondisi tanaman mangrove yang setiap tahun ditanam oleh PLN sering mati, akibat banyaknya lilitan sampah sehingga tanaman mudah terbawa arus. Selama ini proses pembersihan sungai dilakukan melaui kerja bakti, dengan membayar warga setempat, atau pembersihan oleh dinas terkait. Namun proses kegiatan ini tidak mungkin dilakukan melalui pengerahan warga dengan membayar fee tertentu secara terus menerus.
Guna menyelesaikan
problem secara permanen, maka mucul ide dari Tim CSR – Bina Lingkungan PT PLN (
Persero) untuk melebarkan sayap bank sampah. Bersama Bank Sampah induk yang
selama ini sudah dibina oleh CSR Bina Lingkungan PLN , dilakukan pendekatan
kepada warga untuk merintis berdirinya bank sampah ditepi sungai.
Bank Sampah Bintang
Mangrove mulai beroperasi pada April 2012, saat ini memiliki 59 nasabah.
Dalam kurun waktu
sekitar 6 bulan operasi, bank sampah Bintang Mangrove terlihat cukup aktif dan
terus tumbuh berkembang. Setiap bulan saat sekitar 700 s/d 900 Kg sampah
plastik & kardus diangkat oleh nelayan dari sungai.Selain itu juga sampah
dari rumah tangga sekitar sungai sudah langsung ditabung di bank sampah,
sehingga kondisi sungai menjadi lebih bersih.
Walaupun masih
relatif baru, namun semangat warga Gunung Anyar Tambak untuk hidup bersih dan
maju sudah mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Tim JICA ( Japan
International Coorporatiaon Agency ) sudah dua kali berkunjung ke lokasi,
bahkan pada kahadirannya yang kedua, tanggal 6 November 2012 , Tim JICA membawa
serta perwakilan kota-kota di negara-negara Asean, untuk melihat langsung pola
perubahan prilaku masyarakat setempat dalam mengelola sampah.
Sejumlah aksi
program akan terus dikembangkan oleh Tim CSR-PKBL untuk mendukung keberlanjutan
program-program yang sudah berjalan maupun merintis aksi-aksi program baru.
Melalui program
KAWASAN BERSINAR ( BERSIh lingkungannya, benAR listriknya ) secara konsisten
terus dilaksanakan aksi program penyelamatan lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar